Selasa, 13 Mei 2008

Barcode

Sejarah Barcode

Barcode pertama kali diperkenalkan oleh dua orang mahasiswa Drexel Institute of Technology Bernard Silver dan Norman Joseph Woodland di tahun 1948. Mereka mempatenkan inovasi tersebut pada tahun 1949 dan permohonan tersebut dikabulkan pada tahun 1952. Tapi baru pada tahun 1996, penemuan mereka digunakan dalam dunia komersial. Pada kenyataannya penggunaannya tidak begitu sukses hingga pasca 1980an.

Barcode adalah informasi terbacakan mesin (machine readable) dalam format visual yang tercetak. Umumnya barcode berbentuk garis-garis vertikal tipis tebal yang terpisah oleh jarak tertentu. Tapi kini ada beberapa variasi berbentuk pola-pola tertentu, lingkaran konsentris, atau tersembunyi dalam sebuah gambar. Barcode dibaca dengan menggunakan sebuah alat baca optik yang disebut barcode reader. Pada prinsipnya barcode reader hanya sebuah alat input biasa seperti halnya keyboard atau scanner tapi peran manusia sebagai operator sangat minimum. Bersamaan dengan pesatnya penggunaan barcode, kini barcode tidak hanya bisa mewakili karakter angka saja tapi sudah meliputi seluruh kode ASCII. Kebutuhan akan kombinasi kode yang lebih rumit itulah yang kemudian melahirkan inovasi baru berupa kode matriks dua dimensi (2D barcodes) yang berupa kombinasi kode matriks bujur sangkar.

Tipe Barcode

Ada 3 tipe barcode yang banyak digunakan, yaitu :
  • Linear barcode
  • Stacked Barcode
  • 2D barcodes.
Linear Barcode adalah tipe yang paling luas digunakan. Salah satunya adalah untuk Universal Product Code (UPC) yaitu kode untuk klasifikasi barang-barang konsumen yang kita lihat pada kemasan produk dan digunakan oleh supermarket untuk program kasir. Produsen biasanya mendaftarkan produknya ke agen seperti GS1 agar mendapat kode UPC. Untuk memahami prinsip kerjanya.
Dalam bidang perpustakaan umumnya juga menggunakan linear barcode, termasuk untuk kode ISBN (International Standard Book Number). CIFOR Library, menggunakan True Type Font code 39. TTF 39 atau lebih populer disebut code 39 ini tersedia secara gratis di internet. Simbol Code 39 dapat mewakili huruf alfabet besar maupun kecil, angka serta banyak lagi karakter khusus seperti $ dan &. Keuntungan lain dari code 39 adalah dapat dicetak menggunakan printer laser pada umumnya dan hasilnya dapat dibaca cukup akurat dengan barcode reader.
Pada Perpustakaan CIFOR, barcode digunakan untuk mewakili data inventaris nomor induk buku. Komposisi nomor induk adalah kombinasi nomor urut akuisisi dokumen dan tahun proses data entri (proses deskripsi bibliografi). Sebagai contoh: kode 121 99, berarti buku ke 121 tahun 1999, demikian seterusnya. Kode tersebut dicetak pada label Tom & Jerry ukuran no.109 dengan menggunakan fasilitas mailmerge MS Word. Perangkat cetak yang digunakan adalah printer HP LaserJet 4050 Series PCL 6.

Barcode Reader

Barcode reader/scanner adalah perangkat untuk membaca kode-kode garis visual barcode. Hanya dengan menyapukan segaris sinar laser, ia dengan cepat membaca fragmen terang gelap pada barcode yang tercetak di kertas dengan sangat cepat dan akurat. Pada perkembangan selanjutnya, sinar laser yang dipancarkan tidak hanya sebentuk garis saja tapi berupa kombinasi pola yang rumit sehingga mampu membaca barcode dari sudut manapun.
Bahkan dengan berkembangnya barcode matriks dua dimensi (2D) ada sejumlah produk kamera digital yang mampu menangkap citra barcode 2D untuk kemudian dapat diterjemahkan oleh software ke dalam pesan yang dapat dibaca oleh kita.
Sebuah perangkat Barcode scanner genggam biasanya menggunakan port serial. Sama seperti perangkat keyboard anda. Untuk menginstall barcode reader tidak sulit. Sebagai perangkat plug and play, ia akan segera dikenali sebagai sebuah hardware baru oleh MS Windows. Bila drivers nya belum tersedia pada operating system komputer anda, anda tinggal memasukkan installation CD yang diberikan oleh vendor hardware anda. Begitu selesai, anda dapat mengecek apakah perangkat itu telah terkoneksi dengan baik pada Control Panel>System. Bila sudah, anda dapat langsung mengetesnya dengan membuka notepad, kemudian menscan barcode yang tertera pada produk apa saja. Ketika anda menyapukan cahaya yang dipancarkan oleh scanner pada barcode yang tercetak pada kemasan produk, data kode produk akan langsung diterjemahkan pada notepad saat itu juga.

Standar verifikasi barcode reader

Ada beberapa standar verifikasi untuk barcode reader, antara lain:
  • ANSI X3.182.
  • US ANSI/UCC5.
  • ISO/IEC 15416 (barcode linear)
  • ISO/IEC 15415 (2D bar codes)
  • EN 1635
  • ISO 15426-1
  • ISO 15426-2
Keuntungan Barcode
  • Mempercepat proses pelayanan
  • Mengurangi kesalahan input data
  • Meringankan beban kerja di pelayanan.
  • Keamanan identitas produk dan data
  • Membantu dalam menganalisa data trend penjualan dengan cepat.
  • Mempercepat penyajian data historis dengan akurat

Contoh Barcode

Digit Pattern Digit Pattern
0 0001101 5 0110001
1 0011001 6 0101111
2 0010011 7 0111011
3 0111101 8 0110111
4 0100011 9 0001011

Number System Character : angka ini merupakan sebuah sistem bilangan barcode UPC yang mengkarakteristikan jenis-jenis khusus pada barcode. Di dalam barcode UPC, Number System Character ini biasanya terletak disebelah kiri barcode.

Kode-kode pada Number System Character adalah sebagai berikut :
0 Standard UPC number.
1 Reserved.
2 Random weight items like fruits, vegetables, and meats, etc.
3 Pharmaceuticals
4 In-store code for retailers.
5 Coupons
6 Standard UPC number.
7 Standard UPC number.
8 Reserved.
9 Reserved.
  • 3 Guard Bars : ada tiga guard bars yang ditempatkan di awal, tengah dan akhir pada barcode. Guard bars bagian awal dan akhir di-encode-kan sebagai “bar-space-bar” atau “101”. Guard bar bagian tengah di-encode-kan sebagai “space-bar-space-bar-space” atau “01010”.
  • Manufacturer Code : kode perusahaan ini ada lima digit bilangan yang secara khusus menentukan manufaktur suatu produk. Kode perusahaan/manufaktur ini dilindungi dan ditetapkan oleh Uniform Code Council(UCC).
  • Product Code : kode produk ini ada lima digit bilangan yang ditetapkan oleh perusahaan/manufaktur untuk setiap produk yang dihasilkannya. Untuk setiap produk yang berbeda dan setiap ukuran yang berbeda, akan memiliki kode produk yang unik.
  • Check digit : disebut sebagai digit “self-check”. Check digit ini terletak di bagian luar sebelah kanan barcode. Check digit ini merupakan suatu “ old-programmer’s trick” untuk mengvalidasikan digit-digit lainnya (number system character, manufacturer code, product code) yang dibaca secara teliti.

Tidak ada komentar: