Tujuan Knowledge Management
- Menciptakan tempat penyimpanan pengetahuan yang merupakan nilai tambah berdasarkan atas pengolahan tambahan untuk komsumsi bagi aplikasi tertentu.
- Memudahkan akses pengetahuan bagi seluruh individu untuk memenuhi pengambilan keputusan dalam tugas spesifik dalam daerah tertentu.
- Meningkatkan lingkungan kreasi pengetahuan dengan cara belajar hati-hati dan meningkatkan proses kreasi pengetahuan.
- Mengolah pengetahuan sebagai suatu aset dan mengaturnya pada nilai yang sama dengan aset organisasi lain menggunakan strategi investasi, divestasi dan strategi mempengaruhi.
- Mencari pengetahuan: menemukan pengetahuan yang ada, memahami kebutuhan, mencari dari berbagai sumber
- Kreasi pengetahuan:melakukan riset, menulis buku, membuat film, dsb
- Pengemasan: menerbitkan, mengedit dan disain kerja
- Menerapkan dan menggunakan pengetahuan yang ada: mengaudit, diagnosa
- Menggunakan kembali pengetahuan untuk tujuan yang baru: mempengaruhi proses pengembangan produk dan menggunakan software
- Kota intelektual: mengatur pengetahuan diam-diam tidaklah gampang. Sebab kita tidak tahu apa yang ada dlm pikiran manusia. Tidak mungkin mendokumentasikan pengetahuan diam-diam.
- Kultur: oleh karena kepicikan atau kegelisahan orang-orang yang tidak ingin berbagi pengetahuan mereka; beberapa orang tidak ingin bertentangan dan bersifat netral.
- Keusangan: ada jenis informasi yang cepat usang.
- Kelebihan muatan: informasi tidak dapat dikumpulkan, kesulitan untuk mengidentisifikasikan yang bermanfaat dari informasi tersebut.
- Teknologi: dalam kaitan cepatnya teknologi berubah, sukar untuk mengkomunikasikan pengetahuan kepada konsumen karena teknologi membantu knowledge management secara luas.
- Struktur: struktur knowledge management perlu menunjukkan keseluruhan ekonomi.
- Berorientasi pada aktivitas daerah tertentu
- Kekuatan fokus pada solusi teknologi
- Tergantung kreasi pada regu realisasi ketika implementasi sedang dalam proses.
- Tergantung kreasi strategi pengetahuan sebelum analisa dinyatakan.
- Ketergantungan pada proyek percobaan dan sebagai akibat dari minat departemen lain berdasarkan hasil yang diperoleh.
- Tantangan bekerja secara langsung dengan pengetahuan sebagai ganti sumber daya atau aset pengetahuan.
- Kebebasan pada cabang industri seperti telekomunikasi, otomotif, dsb.
- Keseimbangan perspektif KM tunggal.
- Perhatian membayar pada organisasi kultur.
- Kemungkinan melalukan penyesuaian metodologi menurut kebutuhan organisasi.
- Persepsi aspek ekonomi dari implementasi KM seperti utilisasi investasi yang ada.
- Perhatian membayar faktor manusia.
- Penekanan kebutuhan dari lanjutan KM.
- Hubungan antara KM dengan strategi bisnis
Tidak ada komentar:
Posting Komentar